KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Syukur
Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan resume ini, yang
berjudul: “Pengertian dan Ruang
Lingkup Psikologi Sosial”
Sholawat
dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW, yang telah membimbing umat dari jalan kegelapan menuju jalan yang
terang benderang yang diridhoi oleh Allah SWT yaitu agama Islam.
Walaupun
penulis sudah berupaya semaksimal mungkin, demi terselesainya Makalah ini,
penulis tetap menyadari bahwa kemampuan penulis jauh dari kesempurnaan, dan
sudah pasti masih banyak kekurangannya. Sehingga kritik dan saran yang sifatnya
membangun semangat penulis yang sangat penulis harapkan.
Semoga
Makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Amin
Ya Rabbal ‘Alamin
Metro,
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Psikologi sosial adalah suatu studi
tentang hubungan antara manusia dan kelompok. Para ahli dalam bidang interdisipliner ini
pada umumnya adalah para ahlipsikologi atau sosiologi,
walaupun semua ahli psikologi sosial menggunakan baik individu maupun kelompok sebagai unit analisis mereka.
Psikologi sosial sempat dianggap tidak
memiliki peranan penting, tapi kini hal itu mulai berubah. Dalam psikologi
modern, psikologi sosial mendapat posisi yang penting. psikologi sosial telah
memberikan pencerahan bagaimana pikiran manusia berfungsi dan memperkaya jiwa
dari masyarakat kita. Melalui berbagai penelitian laboratorium dan lapangan
yang dilakukan secara sistematis, para psikolog sosial telah menunjukkan bahwa
untuk dapat memahami perilaku manusia, kita harus mengenali bagaimana peranan
situasi, permasalahan, dan budaya.
Walaupun terdapat banyak kesamaan, para
ahli riset dalam bidang psikologi dan sosiologi cenderung memiliki perbedaan
dalam hal tujuan, pendekatan, metode dan terminologi mereka. Mereka juga lebih
menyukai jurnal akademik danmasyarakat profesional yang
berbeda. Periode kolaborasi yang paling utama antara para ahli sosiologi dan
psikologi berlangsung pada tahun-tahun tak lama setelah Perang Dunia II.[2] Walaupun
ada peningkatan dalam hal isolasi dan spesialisasi dalam beberapa tahun
terakhir, hingga tingkat tertentu masih terdapat tumpang tindih dan pengaruh di
antara kedua disiplin ilmu tersebut.
B. Rumusan Masalah
Menjelaskan
Pengertian, ruang lingkup Psikologi Sosial dan metode – metode Pisikologi
Sosial pada mahasiswa sebagai bahan kuliah.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
PSIKOLOGI
“Psikologi” berasal dari perkataan
Yunani “psyche” yang artinya jiwa, dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan.
Jadi secara etimologi (menurut arti kata) psikologi artinya ilmu yang
mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun
latar belakangnya, atau disebut dengan ilmu jiwa.
Berbicara tentang jiwa, terlebih dahulu
kita harus dapat membedakan antara nyawa dengan jiwa. Nyawa adalah daya
jasmaniah yang adanya tergantung pada hidup jasmani dan menimbulkan perbuatan
badaniah, yaitu perbuatan yang di timbulkan oleh proses belajar. Misalnya :
insting, refleks, nafsu dan sebagainya. Jika jasmani mati, maka mati pulalah
nyawanya.
Sedang jiwa adalah daya hidup rohaniah
yang bersifat abstrak, yang menjadi penggerak dan pengatur bagi sekalian
perbuatan-perbuatan pribadi (personal behavior) dari hewan tingkat tinggi dan
manusia. Perbutan pribadi ialah perbuatan sebagai hasil proses belajar yang di
mungkinkan oleh keadaan jasmani, rohaniah, sosial dan lingkungan. Proses
belajar ialah proses untuk meningkatkan kepribadian (personality ) dengan
jalan berusaha mendapatkan pengertian baru, nilai-nilai baru, dan kecakapan
baru, sehingga ia dapat berbuat yang lebih sukses, dalam menghadapi
kontradiksi-kontradiksi dalam hidup. Jadi jiwa mengandung
pengertian-pengertian, nilai-nilai kebudayaan dan kecakapan-kecakapan[1]
Psikologi sendiri mempunyai banyak
pengertian, diantaranya :
1. Kamus
Paedagogik menyatakan bahwa : “Psikologi Sosial ialah ilmu jiwa yang
mempelajari gejala-gejala psikis pada massa, bangsa, golongan, masyarakat dan
sebagainya. Lawannya : Psikologi individu (orang-orang).”
2. Menurut
Chaplin psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai prilaku manusia dan hewan,
juga penyelidikan terhadap organism dalam segala ragam dan kerumitannya ketika
mereaksi arus dan perubahan alam sekitar dan peristiwa-peristiwa kemasyarakatan
yang mengubah lingkungan.
3. Menurut
Dr. Singgih Dirgagunarsa, psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku
manusia.
4. Menurut
Plato dan Aristoteles, psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
tentang hakekat jiwa serta prosesnya[2]
5. Hubert
Bonner dalam bukunya “Social Psychology” menyatakan “Psikologi sosial adalah
ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang tingkah laku manusia.“ Definisi ini
menunjukkan bahwa Bonner lebih menitikberatkan pada tingkah laku individu,
bukan tingkah laku sosial. Tingkah laku inilah yang menjadi pokok atau sasaran
utama dalam mempelajari psikologi sosial.
6. A.M.
Chorus dalam bukunya “Gronslagen der sociale Psycologie” merumuskan bahwa :
“Psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku
individu manusia sebagai anggota suatu masyarakat.” Chorus memberikan definisi
tersebut dengan kesadaran bahwa setiap manusia yang normal akan hidup dan
berhubungan bersama dengan masyarakat.
7. Sherif
& Sherif dalam bukunya “An Outline of Social Psychology” memberikan
definisi sebagai berikut : “ psokologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari pengalaman dan tingkah laku individu manusia dalam kaitannya dengan
situasi-situasi perangsang sosial.” Dalam defi\nisi ini, tingkah laku telah
dihubungkan dengan situasi-situasi perangsang sosial.
8. Roueck
and Warren dalam bukunya “Sociology” memberikan batasan bahwa :”Psikologi
sosial adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari segi-segi psycholois daripada
tinghkah laku manusia, yang dipengaruhi oleh interaksi sosial.” Dalalm sefinsi
ini telah dinyatakan bahwa interaksi amnusia telah nyata pengaruhnya pada
tinghkah laku manusia.
9. Boring,
Langveld, and Weld dalam bukunya “ Foundations of Psychology” berpendapat
bahwa: “Psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari individu manusia
dalam kelompokknya dan hubungan antara manusia dengan manusia.”
10. Kimball
Young (1956) menyatakan bahwa : “Psikologi sosial adalah studi tentang proses
interaksiindividu manusia.”
11. Krech,
Crutchfield, dan Ballachey (1962) menytakn bahwa : “Psikologi sosial adalah
ilmu yang mempelajari tingkah laku individu di dlaam masyarakat.”
12. Joseph
E. Mc. Grath (1965) menyatakan bahwa : “Psikologi sosial adalah ilmu yang
menyelidiki tingkah laku manusia sebagaiman dipengaruhi oleh kehadiran,
keyakinan, tindakan, dan lambang-lambang dari orang lain.”
13. Gordon
W. Allport (1968) menyatakan bahwa : “Psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan
yang berusaha mengerti dan menerangkan bagaimanan pikiran, perasaan, dan
tingkah ;laku individu dipengaruhi oleh kenyataan, imajinasi, atau kehadiran
orang lain.”
14. Secord
dann Backman (1974) menyatakan bahwa : “Psikologi sosial adalah ilmu yang
mempelajari individu dalam kontek sosial.”
15. W.A.
Gerunagn menyatakan bahwa : “ilmu jiwa adalah suatu ilmu pengetahuan yang
mempelajari dan menyelidiki pengalaman dan tingkah laku individu m\anusia
seperti yang dipengaruhi atau ditimbulakn oleh situasi-situasi sosial.”
16. Menurut
Clifford T. Morgan psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia
dan hewan.
Pengertian psikologi diatas menunjukkan
beragamnya pendapat para ahli psikologi. Perbedaan tersebut bermuasal pada
adanya perbedaan titik berangkat para ahli dalam mempelajari dan membahas
kehidupan jiwa yang kompleks ini. Dan dari pengertian tersebut paling tidak
dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
semua tingkah laku dan perbuatan individu, dimana individu tersebut tidak dapat
dilepaskan dari lingkungannya[3]
B.
Ruang
Lingkup Psikologi sosial
Ditinjau
dari segi objeknya,psikologi dapat dibedakan dalam dua golongan besar,yaitu:
a.
Psikologi yang menyelidiki dan
mempelajari manusia
b.
Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari
hewan,yang umumnya lebih tegas disebut psikologi hewan
Kesulitan
lain dalam pembentukan teori psikologi social adalah menentukan ruang lingkup
suatu teori seperti berikut ini:
a)
jangkauan penerapan (comprehensiveness),
yaitu untuk berapa banyak (macam) fenomena atau kepribadian teori ini dapat
diterapkan.
b)
Keterbatasan ,yaitu sampai dimana perlu
diberikan prasyarat pada kondisi dimana fenomena itu timbul agar suatu teori
dapat dinyatakan berlaku.
c)
Keumuman (generality),sampai dimana
teori bias diperluas untuk mencakup situasi-situasi yang tidak tercakup dalam
fenomena awal yang dijadikan dasar untuk penyusunan teori yang bersangkutan.
Sebagaimana
ilmu-ilmu yang lain,psikologi sosial bertujuan untuk mengerti suatu gejala atau
fenomena.dengan mengerti suatu fenomena,kita dapat membuat peramalan-peramalan
tentang kapan akan terjadinya fenomena tersebut dan bagaimana hal itu akan
terjadi. Selanjutnya , dengan pengertian dan kemampuan peramalan itu,kita dapat
mengendalikan fenomenaitu sampai batas-batas tertentu. Inilah sebetulnya tujuan
dari ilmu,termasuk psikologi sosial. (namun,tentu saja tidak selalu kalau kita
bisa mengontrol suatu gejala maka kita sudah mengerti betul tentang gejala itu.
Seorang pengemudi mobil misalnya,dapat mengendalikan mobilnya tanpa ia mengrti
betul tentang mekanisme yang menggerakkan mobil tersebut).
Psikologi yang dipelajari secara praktis
dapat dipraktekan dalam bermacam-macam bidang ,misalnya dalam bidang
pendidikan,dalam bidang indrusti atau perusahaan dan sebagainya. Psikologi yang
berusaha mempelajari jiwa manusia, ternyata banyak mendapat kesulitan ,oleh
karena objek penyelidikannya adlah abstrak ,yang tidak dapat diselidiki secara
langsung,tetapi diselidiki keaktifannya yang terlibat melalui manifestasi
tingkah laku atau perbuatan. Dapat dimisalkan bila kita mempelajari tentang
angina,objeknya sendiri secara langsung tidak dapat dilihat ,namun dari
keaktifannya ,bila ada daun yang bergerak atau debu beterbangan ,maka jelas ada
,seperti itu pulalah bila kita mempelajari jiwa.
Jadi dalam mempelajari psikologi
ini,kita akan membatasi diri pada tingkah laku manusia,karena manusia adalah
makhluk tuhan tertinggi derajatnya diantara makhluk-makhluk yang lain.
a.
Metode
– Metode Psikologi Sosial
Dalam
psikologi sosial ada beberapa metode yang dilakukan secara empiris tidak
seperti ketika psikologi sosial hanya dipikir dan direnungkan tanpa bukti dan
fakt-fakta yang jelas, ada beberapa metode yang dikemukakan oleh beberapa ahli
:
1.
Metode Eksperimen
Wilhem
Wundt adalah yang pertama memakai dam mendasarkan metode ini kedalam psikologi
sosial secara ilmiah, dalam metode ini ada beberapa syarat yang diajukan oleh
Wilhem:
a.
kita harus dapat menetukan dengan tepat
waktu terjadi gejala yang ingin kita selidiki
b.
kita harus dapat mengikuti langsung
gejala yang ingin kita selidiki dari mulanya sampai pada akhirnya, dan kita
harus mengamati dengan perhatian yang khusus
c.
tiap-tiap observasi (pengamatan) harus
dapat kita ulangi dalam keadaan-keadaan yang sama
d.
kita harus mengubah-ubah dengan sengaja
syarat- syarat keadaan eksperimen Maksud metode ini memanglah untuk menimbulkan
dengan sengaja suatu gejala guna dapat menyelidiki berlangsungnya dengan persiapan
yang cukup dan perhatian yang khusus.
2.
Metode Survey
Dalam
metode ini penyelidik mengumpulkan keterangan- keterangan seluas mungkin
mengenai kelompok tertentu yang ingin dia selidiki, kebiasaan survey yang
digunakan adalah dengan wawancara, observasi dan angket untuk mendapatkan
keterangan
3.
Metode Diagnotik-Psikis
Dalam
mengumpulkan beberapa keterangan biasanay penyelidik tidak melakuakan dengan
biasa, kadang perlu dilakukan uji test-test psikolgi yang dapat menggambarkan
segi-segi psikologi yang lebih dalam mendapat keterangan.
4.
Metode Sosiometri
Morena
adalah orang yang berjasa dalam metode ini karena dialah yang menemukannya,
yang mana metode ini merupakan metode baru dalam ilmu sosial dan terfokus untuk
meneliti “intra-group- relations” atau saling berhubungan antara anggota
kelompok di dalam suatu kelompok.
b. Oyek Studi Dan Ruang Lingkup Psikologi
Objek Psikologi dibagi menjadi 2, yaitu
:
1. Objek
Material adalah sesuatu yang dibahas, dipelajari atau diselidiki, atau suatu
unsure yang ditentukan atau sesuatu yang dijadikan sasaran pemikiran, objek
material mencakup apa saja, baik hal-hal konkret (kerohanian, nilai-nilai,
ide-ide). Objeknya yaitu manusia[4].
2. Objek
formal adalah cara memandang, cara meninjau yang dilakukan oleh seorang
peneliti terhadap objek materialnya serta prinsip-prinsip yang digunakannya.
Objek formal juga digunakan sebagai pembeda ilmu yang satu dengan ilmu yang
lain ( psikologi, antropologi, sosiologi, dan lain-lain). Objeknya yaitu dari
segi tingkah laku manusia, objek tersebut bersifat empiris atau nyata, yang
dapat diobservasi untuk memorediksi, menggambarkan sesuatu yang dilihat.
Caranya melihat gerak gerik seseorang bagaimana ia melakukan sesuatu dan
melihat dari matanya[5]
Dalam
resume ini tidak akan dibicarakan psikologi yang membicarakan hewan atau
psikologi hewan, melainkan membicarakan tentang psikologi yang berobyekkan
manusia. Yang sampai saat ini dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.
Psikologi Umum
Psikologi umum adalah psikologi yang
menyelidiki dan mempelajari kegiatan-kegiatan atau aktifitas-aktifitas psikis
manusia pada umumnya yang dewasa, yang normal, dan yang beradab (berkultur)[6].
Macam-macam psikologi umum :
a. Psikologi
perkembangan
Psikolgi
yang membicarakan perkembangan psikis manusia dari masa bayi sampai tua yang
mencakuo psikologi anak, psikologi puber atau adolesensi ( psikologi pemuda ),
psikologi orang dewasa, psikologi orang tua.
b. Psikologi
sosial
Psikologi
yang khusus membicarakan tentang tingkah laku atau aktivitas-aktivitas manusia
dalam hubungannya dengan situasi sosial.
c. Psikologi
pendidikan
Psikologi
yang khusus menguraikan kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas manusia
dalam hubungannya dengan situasi pendidikan, misalnya bagaimana cara menarik
perhatian agar pelajaran dapat dengan mudah diterima, bagaimana cara belajar
dan sebagainya.
d. Psikologi
kepribadian dan tipologi
Psikologi
yang khusus menguraikan tentang struktur pribadi manusia, mengenai tipe-tipe
kepribadian manusia.
e. Psikopatologi
Psikologi yang khusus menguraikan mengenai keadaan psikis yang tidak norman
atau abnormal
f. Psikologi
Kriminil
Psikologi
yang khusus berhubungan dengan soal-soal kejahatan atau kriminalitas.
g. Psikologi
perusahaan
Psikologi
yang khusus berhubungan dengan soal-soal perusahaan
2.
Psikologi Khusus
Psikologi yang menyelidiki dan
mempelajari segi-segi kekhususan dari aktivitas-aktivitas psikis manusia.
Hal-hal yang khusus yang menyimpang dari hal-hal yang umum dibicarakan dalam
psikologi khusus.
Tujuan
Psikologi Sosial Sama halnya tujuan dalam bidang-bidang yang lain, tujuan
pembelajaran Psikologi Sosial bertumpu pada tujuan yang lebih tinggi. Secara
hirarki, tujuan Pendidikan Nasional pada tataran operasional dijbarkan dalam
tujuan institusioanl tiap jenis dan jenjeang pendidikan . selanjutnay
pencapaian tujuan institusional ini, secara praktis dijabarkan dalam tujuan
kurikuler atau tujuan mata pelajaran. Akhirnay tujuan kurikuler ini, secara
praktis operasional dijabarkan dalam tuuan instruksional atau tujuan
pembelajaran.dalam sub bahasan ini, dibatasi pada uraian tuuan kurikuler bidang
studi Psikologi Sosial. Tujuan kurikuler Psikologi Sosial yang harus dicapai
sekurang-kurangnya meliputi lima tujuan berikut.
1. Membekali
peserta didik dengan pengetahuan Psikologi Sosial sehinggat tidak terpenagruh,
tersugesti, atau terpengaruh oleh situasi sosial yang selamanya tidak bernilai
baik.
2. Membekali
peserta didik dengan kemampuan memngiudentifikasi, mengnalisa dan menyusun alternatif
pemecahan masalah-masalah sosial secara teap dan sisitematis mengenai proses
kejiwaan yang berhubuunagn dengan kehidupn bersama.
3. Membekali
peserta didik dengan kemampuan berkomunikasi denagn sesama warga masyarakat
sehingga memudahkan dalam melakukan pendekatan untuk mewujudkan perubahan dan
pengrahan kepada tujuan denagn sebaik-baiknya.
4. Membekali
peserta didik dengan kesadaran terhadap lingkungan sosial sehingga mampu
merubah sifat dan sikap sosialnya.
5. Membekali
peserta didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan psikologi
sosial sesuai dengan perkembangan kehidupan, perkembangan masyarakat, perkembangan
ilmu, dan perkembangan teknologi.
Kelima
tujuan di atas menjadi tanggung jawab yang harus dicapai dalam pelaksanaan
kurikulum Psikologi Sosial di berbagai lembaga pendidikan. Tentu dengan keluasan,
kedalaman, dan bobot yangs sesuai dengan jenis dan jenjang pendidikan yang
dilaksanakan
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Psikologi sosial sebagai ilmu yang merupakan
cabang ilmu pengetahuan psikologi pada umumnya. Ilmu tersebut menguraikan
tentang kegiatan-kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi-situasi
sosial, seperti situasi kelompok,situasi massa dan sebagainya termasuk di
dalamnya interaksi antara orang dan hasil kebudayanya. Sedangkan metode sosial
antara lain :
a) Metode
Eksperimen,
b) Metode
survey,
c) Metode
Observasi,
d) Metode
diagnostik – psychis,
e) Metode
Sosiometri.
B.
Saran
Untuk
meningkatkan rasa Sosial maka Ilmu Psikologi sosial tidak hanya di pelajari
oleh mahasiswa tapi di aplikasikan dalam hidupnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi,
Abu. 1991. Psikologi Umum. Semarang : Rineka Cipta
Poernadarminta.
1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN. Balai Pustaka
Rama,
Tri. 2001. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Karya Agung
Sobur,
Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung : CV. Pustaka Setia
Sujanto,
Agus. 2001. Psikologi Umum. Jakarta : Bumi Aksara
No comments:
Post a Comment